Selasa, 6 Oktober 2009 | 01:32 WIB
JAMBI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Provinsi Jambi mendata gedung sekolah yang rusak akibat gempa di Kerinci berkekuatan 7,0 SR pada Kamis (1/10) pukul 08.52 WIB.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Rahmat Derita, ketika ditanya di Jambi, Senin (5/10), mengatakan, saat ini pihaknya masih terfokus menginventarisasikan jumlah sekolah yang rusak. "Hingga saat ini kita masih belum bisa menentukan sekolah mana yang akan diberikan bantuan yang mengalami kerusakan akibat gempa," katanya.
Menurut Rahmat, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin sudah menginstruksikan kepada Disdik untuk menginventarisir sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa.
Dari inventarisasi itu, Disdik bisa mengetahui dan melihat apakah sekolah itu kewenangan provinsi atau kabupaten untuk memperbaikinya. Pada prinsipnya pihak provinsi pasti akan memberikan bantuan. Namun, hal itu tidak mudah karena harus dilihat dulu kewenangannya, selain itu pasti akan ada pembagian tanggung jawab dana antara pihak kabupaten dan provinsi.
Jika mengacu pada Undang-undang nomor 38, disebutkan kewenangan wilayah provinsi adalah sekolah yang bertaraf internasional, dan yang lainnya menjadi kewenangan kabupaten/kota, ujarnya. Menurut Rahmad jika pihak kabupaten/kota tidak sanggup dalam menangani, tentu akan ada langkah-langkah konstruktif lainnya.
Sementara itu mengenai proses belajar mengajar di Kerinci dan Jangkat, Merangin, Rahmad menjelaskan, Disdik Provinsi Jambi sudah melakukan koordinasi dengan pihak disdik kabupaten untuk tetap memberikan proses belajar mengajar kepada siswa dengan cara "home schooling". "Meskipun gedung sekolah mereka rusak, anak-anak ini harus tetap sekolah. Saya sudah bertemu dengan kepala Disdik Kabupaten Kerinci dan kepala sekolah agar diambil langkah-langkah seperti ’home schooling’. Caranya pun tetap terstruktur dari gurunya masing-masing," tambahnya.
Selasa, 06 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
harap anda mengisi komentar