Welcome to Rahmat Documents

Terima kasih anda telah mengunjungi blog saya!
Semoga info yang ada Bermanfaat bagi anda





KLIK disiNI JUga yah!!!!!

Kamis, 06 Agustus 2009

makalah Psikologi Perkembangan remaja

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis haturkan Kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayahnya, sehingga tugas Psikologi Perkembangan II ini dapat diselesaikan, semoga Allah SWT memberikan manfaat bagi yang membacanya Amin
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw yang telah membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat dan semoga terlimpahkan pula kepada para keluarga dan sahabat beliau yang senantiasa berjuang untuk menegakkan ajaran Islam.
Makalah psikologi perkembangan II ini disusun untuk memenuhi tugas dari Bapak Drs. ERLAMSYAH, M.Pd, kons Selaku dosen mata kuliah.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan penulis. Oleh karena itu. Dengan hati terbuka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.



Padang, Juni 2009
Wassalam

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Masa perkembangan dewasa muda atau remaja akhir ditandai dengan keinginan mengaktualisasikan segala ide pikiran yang dimatangkan selama mengikuti pendidikan tinggi. Mereka bersemangat untuk meraih tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi. Karena itu. Mereka berlomba dan bersaing dengan orang lain guna membuktikan kemampuannya. Segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai keberhasilan akan selalu ditempuh dan diikuti. Sebab dengan keberhasilan itu. Ia akan meningkatkan harkat dan martabat hidup mereka di mata orang lain untuk itu akan dibahas hal-hal yang mengenai pandangan beberapa teori tentang perkembangan pada masa remaja.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori perkembangan remaja akhir.
Teori adalah suatu sistem pengertian atau konseptualisasi yang diorganisasikan secara logis, dan diperoleh melalui jalan atau pendekatan yang sistematis.
Adapun teori-teori yang menyangkut tentang remaja akhir atau dewasa awal dari para ahli sangat beragam polanya akan tetapi secara sederhana dapat disebutkan antara lain:
a. Teori perkembangan mental menurut Turner dan Helms
b. Teori perkembangan karier menurut Donald super.
c. Teori-teori kepuasan kerja menurut pra ahli psikologi industry.
d. Teori perkembangan keagamaan menurut James fowler.
e. Teori kepribadian menurut Bernice.
1. Teori perkembangan mental menurut Turner dan Helms.
Para ahli psikologi seperti Turner dan Helms (1994) mengemukakan bahwa ada dua dimensi perkembangan mental yaitu:
1) Dimensi perkembangan mental kualitatif
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan mental yang dicapai seorang remaja akhir atau dewasa muda perlu dipertimbangkan dengan taraf mental yang dicapai individu yang berada pada tahap remaja. Walaupun menurut Piaget, bahwa remaja akhir atau dewasa muda sama-sama berada pada tahap operasi formal, dimana pada tahap ini menurut Piaget individu sudah melampaui dunia nyata, mengalami pengalaman kongkrit dan berfikir secara abstrak dan lebih logis. Sebagai bagian dari pemikiran yang lebih abstrak dan mengembangkan gambaran keadaan yang ideal.
Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan bagi masa depan, kemudian dalam memecahkan masalah remaja awal ini lebih sistematis mengembangkan hipotesis tentang mengapa sesuatu itu terjadi.Yang membedakan adalah bagaimana kemampuan individu dalam memecahkan masalah
Bagi remaja awal kadang kala mereka mengalami hambatan terutama cara memahami suatu persoalan masih bersifat harfiah artinya individu memahami suatu yang tersurat dalam tulisan dan belum memahami sesuatu yang tersirat dalam masalah tersebut.
Sementara itu, menurut turner dan helms (1995), remaja akhir atau dewasa awal itu tidak hanya mencapai taraf operasional formal melainkan telah memasuki penalaran post formal, kemampuan ini ditandai dengan pemikiran yang bersifat dialektikal yaitu kemampuan untuk memahami, menganalisis dan mencari titik temu dari ide-ide, gagasan-gagasan dan pemikiran-pemikiran yang saling kontradiktif sehingga individu mampu menyintensiskan dalam pemikiran yang baru dan kreatif. Menurut Gisela labouvie ( dalam turner dan helms 1995 )setuju kalau operasi formal tepat untuk remaja awal, sedangkan remaja akhir atau dewasa awal mampu memahami masalah-masalah yang bersifat paradoks sehingga diperoleh pemikiran-pemikiran baru.
2) Dimensi Mental
Biasanya menurut turner dan helms untuk mengetahui kemampuan mental secara kuantitatif di perlukan suatu pengukuran yang menggunakan skala angka-angka secara eksak atau pasti.
2. Teori perkembangan karier menurut Donald Super.
Menurut Donald Super, perkembangan pemilihan karier di bagi menjadi 5 tahap yaitu :
1) Kristalisasi
2) Spesifikasi
3) Implementasi
4) Stabilisasi
5) Konsolidasi.
a. Pada tahap kristalisasi
individu berusaha mencari berbagai bekal pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan formal dan non formal untuk persiapan masa depan hidupnya. Kegiatan tersebut dilakukannya dengan penuh semangat menyala-nyala tetapi ia sendiri belum mengetahui akan hakekat dengan sesuatu yang dicarinya .Tentang tanda-tanda masa ini E spranger menyebutkannya ada 3 aktivitas yaitu :
a) Penemuan aku.
b) Pertumbuhan pedoman hidup.
c) Masuknya pada kegiatan masyarakat.
b. Pada tahap spesifikasi
Individu sudah dapat mengetahui kondisi dirinya, ia sudah dapat membuat rencana kehidupan serta sudah dapat memilih dan menentukan jalan hidup yang hendak dipilih . Hal ini nampak ketika individu memasuki program pendidikan SMA ke program studi universitas, misalnya : studi hukum, ekonomi dan psikologi. Masa ini ditempuh pada usia 18-25 tahun..
c. Pada tahap implementasi
Individu mulai menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh pada masa sebelumnya, secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang keahlian atau profesinya misalnya, setelah individu menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, ia akan menjadi seorang ahli seperti sarjana hukum ekonom dan psikolog.
d. Pada tahap stabilisasi
Individu menekuni bidang profesinya sampai benar-benar ahli di bidangnya sehingga individu dapat mencapai prestasi puncak. Tahap ini ditandai dengan prestasi individu menduduki posisi penting misalnya, sebagai dekan, rektor dan lain-lain. Dengan demikian individu bukan hanya ahli dalam bidang profesinya, melainkan juga mengatur suatu organisasi atau lembaga masyarakat.
e. Pada tahap konsolidasi
Individu mulai memikirkan kembali sesuatu yang telah dilakukan selama ini baik yang berhasil maupun yang gagal. Lebih dari itu individu mulai mengintegrasikan seluruh pengalamannya ke dalam aspek kepribadiannya agar ia dapat melangkah ke masa depan lebih baik. Masa ini tercapai pada usia diatas 50 tahun. Dalam hal ini upaya menyatukan berbagai pengalaman di masa-masa sebelumnya diarahkan agar individu semakin menyadari makna kehidupannya sehingga ia dapat lebih arif dan bijaksana. Kebijaksanaan dirinya tampak dalam setiap keputusan yang di ambil yaitu menekankan unsur nilai keadilan, kejujuran, kebenaran berdasarkan hati nuraninya yang tulus.
3. Teori-teori kepuasan kerja.
Menurut para ahli psikologi industry. Untuk menjelaskan tentang kepuasan kerja ini para ahli psikologi bidang industri mengemukakan beberapa teori yaitu :
a. Teori kesenjangan.
Teori ini menyatakan bahwa kepuasan kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh sejauh mana hitungan antara apa yang diharapkan dan kenyataan yang dirasakan contoh: seseorang lulusan dari SMA atau STM sederajat ketika pertama kali bekerja di sebuah perusahaan, ia berharap memperoleh penghasilan perbulan sebesar Rp1.000.000 ternyata impian tersebut menjadi kenyataan, ia di terima di perusahaan itu dengan gaji Rp1.500.000.
b. Teori keadilan
Teori ini menyatakan bahwa kepuasan kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh terpenuhi tidaknya rasa keadilan yang di terima dalam kenyataan, elemen teori ini meliputi: input, output dan perbandingan antara orang satu dengan yang lain.
Yang dimaksud input adalah segala sesuatu yang berharga yang dirasakan oleh karyawan sebagai sumbangan terhadap suatu pekerjaan misalnya : pendidikan, pengalaman kerja dan lain-lain.
Yang dimaksud output adalah segala sesuatu yang dirasakan oleh karyawan sebagai hasil dari pekerjaannya misalnya : gaji, upah dan lain-lain.
Yang dimaksud dengan perbandingan dengan orang lain yakni setiap individu akan membandingkan rasio input-output dirinya dengan orang lain, bila perbandingan itu tidak seimbang maka individu tersebut merasa tidak puas.
c. Teori 4 factor.
Yang dimaksud dengan teori empat faktor, secara umum as’ad menyatakan ada empat faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja bagi seorang individu yaitu faktor fisiologis, psikologis, sosial dan financial.
4. Teori perkembangan agama menurut James Fowler.
Agama merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa agama bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa sehingga ia tidak melakukan hal-hal yang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan masyarakat . Untuk itu akan di bahas tentang perkembangan keagamaan, menurut fowler ada 6 tahap.
a. Keyakinan proyek intuitif..
Menurut kohlberg masa pra operasional yaitu dimana anak terbuka terhadap berbagai kemungkinan yang baru. Mereka beranggapan bahwa antara fantasi dan keyakinan terjadi secara bersamaan. Sebagai anak-anak, mereka berusaha memahami kekuatan yang mengontrol kehidupan dunia. Mereka sering membuat khayalan-khayalan, bentuk-bentuk khayalan yang muncul yakni bagaimana gambaran tentang neraca, surga dan Tuhan, yang pernah diceritakan oleh orang tunya. Apabila mereka membicarakan Tuhan dalam pikiran mereka tergambar adanya keharusan seseorang untuk patuh agar memperoleh ganjaran dan hukuman bagi yang tidak patuh.
b. Keyakinan terhadap hal-hal mistik.
Anak-anak sudah mampu berpikir lebih logis dan mulai mengembangkan suatu pandangan yang bersifat universal, namun masih dipengaruhi keyakinan dari masyarakat dan keluarga. Meskipun demikian mereka dapat memahami bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan yang dapat mengatasi masalah hidupnya. Mereka juga yakin bahwa Tuhan bersifat adil, oleh karena itu Tuhan akan memberi ganjaran yang setimpal terhadap setiap perbuatan.
c. Keyakinan sintesis- konvensional.
Keyakinan ini terjadi pada usia 10-13 tahun yang diyakini sebagai masa transisi dari anak-anak menuju remaja awal. Kohlberg menyatakan bahwa secara kognitif remaja mulai memasuki tahap perkembangan operasi formal , mereka tidak lagi menerima apa yang dikatakan atau dipelajari secara mentah-mentah karena mereka sudah mampu berpikir kritis. Dalam diri remaja tumbuh keyakinan untuk tunduk dan patuh terhadap yang diyakini dalam hatinya. Namun, mereka belum mampu menganalisis alternatif ideologi agama secara tepat. Akibatnya mereka tidak mampu mencapai tahap yang lebih tinggi.
d. Keyakinan refleksi ke dalam diri sendiri.
Masa ini terjadi pada masa transisi antara masa dewasa dan remaja. Menurut fowler, bahwasanya individu mampu mengambil dan melakukan tanggung jawab secara penuh terhadap apa yang diyakininya atau kepercayaannya yang terlepas dari pengaruh orang lain atau kelompok masyarakat. Hal ini dilakukan karena mereka sadar dan merasa tahu secara sungguh-sungguh bahwa keyakinan itu sangat berarti dalam hidupnya bahkan harus dipertahankan sampai akhir hayatnya.
e. Keyakinan konjungtif.
Menurut fowler, sebagian orang dewasa menengah telah memasuki tahap ini, mereka bersikap kritis yaitu mampu menganalisis pandangan-pandangan dalam ajaran yang dianggap saling bertentangan. Kadang-kadang antara logika dan ajaran agama saling bertentangan. Meski demikian, individu yang bersikap positif akan berupaya memenuhi hasrat murni yang paling dalam dengan makin mendalami imannya. Sehingga ia dapat memahami sesuatu sebagai rahmat dan melihat peristiwa sebagai kepastian kehendak Tuhan..
f. Keyakinan universal.
Tahap ini dianggap sebagai tahap yang paling tinggi. Keyakinan ini berkaitan dengan sistem keyakinan trasendental yang melampaui seluruh ajaran agama atau kepercayaan di dunia orang yang telah mencapai tahap ini tidak memiliki pandangan yang sempit, yaitu hanya terbatas pada ajaran agamanya saja, dimana segala hal yang bersifat paradoks dan menimbulkan pertentangan telah dihapuskan yang ada hanyalah kesederajatan, keselarasan, dan kesamaan antara manusia dihadapanTuhan.
5. Teori perkembangan kepribadian menurut Bernice.
Dalam teori ini, menurut Bernice dikatakan bahwa peristiwa-peristiwa kehidupan baik yang menyenangkan ataupun yang mengecewakan akan mempengaruhi pembentukan dan perkembangan kepribadian seorang individu. Peristiwa itu tentu erat kaitannya dengan tahap perkembangan hidup seseorang. Peristiwa yang menyenangkan dan membahagiakan akan memacu pertumbuhan dan perkembangan pembentukan konsep diri, harga diri dan kepercayaan diri yang positif. Dengan demikian, hal ini akan membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Sebaliknya, peristiwa yang traumatis seperti kegagalan, cenderung akan menurunkan aspek-aspek kepribadian seperti konsep diri, harga dari, percaya diri. Teori ini mempunyai kesamaan dengan teori yang dikemukakan oleh Abraham maslow, bahwasannya prinsip pembentukan dan perkembangan kepribadian individu didasari motivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, jika dalam setiap perkembangan, kebutuhannya terpenuhi maka akan dapat membentuk kepribadian yang baik. Adapun jenis-jenis kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham maslow yaitu : kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, kebutuhan aktualisasi diri.

BAB IV
KESIMPULAN
Beberapa pandangan teori mengenai perkembangan remaja diantaranya:
1. Teori perkembangan mental menurut Turner dan Helms
Turner dan Helms mengemukakan ada 2dimensi perkembangan mental yaitu : dimensi mental kualitatif dan dimensi mental kuantitatif.
2. Teori perkembangan karier menurut Donald Super.
Menurut Donald Super, perkembangan pemilihan karier pekerjaan di bagi menjadi 5 tahap yaitu : 1. masa kristalisasi 2. masa spesifikasi 3. masa implementasi 4. masa stabilisasi 5. masa konsolidasi.
3. Teori-teori kepuasan kerja menurut para ahli industri
As’ad mengemukakan beberapa teori mengenai kepuasan kerja yaitu : teori kesenjangan, teori keadilan dan teori 4 faktor.
4. Teori perkembangan keagamaan menurut James Fowler
Menurut James Fowler ada 6 tahap perkembangan agama individu yaitu : keyakinan proyek intuitif, keyakinan terhadap hal-hal mistis, keyakinan sintensis konvensional, keyakinan refleksi ke dalam diri sendiri dan keyakinan universal.
5. Teori kepribadian menurut Bernice
Tiap tahap perkembangan yang perlu mendapat perhatian, sepanjang kehidupan individu yaitu sejak masa kehamilan, masa anak-anak, remaja, dewasa muda, dewasa menengah dan masa tua.

DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Abu. “ Psikologi Perkembangan” Renika Cipta, Jakarta, 1997.
Dariyo, Agoes. “Psikologi Perkembangan Dewasa Muda” Grasindo, Jakarta, 2003.
Santrok,Jw. ”Perkembangan Masa Hidup” Erlangga, Jakarta, 2002, Jilid I.
Suadah, et al. “ Pengantar Psikologi “Banyu Media, Malang, 2003.
Wirawan, Sarlito. “ Psikologi remaja “ Grafindo, Jakarta, 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

harap anda mengisi komentar